Kamis, 19 Juni 2014



Hujan dan sejuta kenangan

Ya kali ini gue akan cerita sedikit kenangan gue dengan hujan. Dari kecil emang gue suka banget sama hujan bahkan sampe sekarang , gue juga kagak ngerti kenapa . disaat orang benci ketika turun hujan gue malah suka , aneh ya ? hehe ya itulah gue. Hujan dan mendung, dua hal yang gue suka :D bahkan gue nulis postingan ini pas lagi hujan.
                Gak tau kenapa hujan selalu menghipnotis orang-orang untuk mengingat kenangannya, begitupun gue. Gue selalu teringat kenangan-kenangan gue bersama seseorang (sebut aja namanya putri). Banyak hal yang sudah kami lewati tapi yang selalu teringat adalah ketika hujan-hujanan bareng :’) . tapi gue gak bisa ceritain semuanya satu persatu.
                Oke langsung aja ke ceritanya. Malm itu cuacanya memang mendung, putri ngajakin gue jalan. Gue sih udah firasat bakalan hujan, tapi gue tenang-tenang aja :D . seperti biasa, kami memang selalu bingung menentukan tujuan pas lagi jalan berdua, akhirnya kami Cuma keliling-keliling kota sambil menghilangkan rasa kangen. Tiba-tiba hujan turun, kamipun langsung berhenti di sebuah tempat makan, disitu suasananya hening, Cuma ada beberapa orang yang makan ditempat itu, jadi terasa romantis. Oiya ini pertama kalinya kami jalan tanpa tau waktu, ya karena gak ada yang bawa jam dan handphone. Kami makan sambil berbincang-bincang melepas rasa kangen dan menunggu hujan reda. Beberapa saat kemudian hujan pun reda, kami memutuskan untuk pulang karena waktu yang terlihat di dinding tempat makan itu sudah menunjukkan pukul 20.30. ditengah perjalanan pulang, hujan yang tadinya reda semakin deras, gue langsung membelokkan motor gue untuk berteduh. gue gak tega liat dia kehujanan, Gue sendiri juga lagi kurang enak badan. Baju gue basah semua, gue kedinginan tapi gue pura-pura gak kedinginan, gue melepas jaket gue buat menghangatkan dia tapi dia menolaknya karena tau badan gue panas. Dia menggenggam tangan gue lalu gue memeluknya agar merasa hangat. Putri sangat mengkhawatirkan keadaan gue, dia bertanya “kamu gapapa ? biar aku aja yang nyetir ya ?”. memang dia sangat khawatir kalo gue keliatan lagi sakit. Perhatiannya dan kasih sayangnya itu yang buat gue kuat dan semangat J . karena hujan yang tak kunjung reda akhirnya kami memutuskan hujan-hujanan. Waktu itu gue lemas dan kedinginan, dia yang tau keadaan itu langsung memeluk erat dari belakang. Tubuh gue langsung terasa hangat dan gak tau kenapa pelukan dia memberi gue kekuatan untuk terus melaju di derasnya hujan malam itu. Gue gak peduli seberapa derasnya hujan dan seberapa dinginnya , yang terpenting gue bisa mengantarnya pulang. Sesampainya dirumah putri, putri menyuruh gue masuk sebentar, dia takut gue gak kuat, tapi gue menolak karena sudah larut malam dan gue langsung pulang tanpa pelukannya lagi..
                Gue gak takut hujan, gue juga gak takut kedinginan saat kehujanan. Gue Cuma takut kenangan bersama hujan itu Cuma bisa diingat dan gak bisa terulang. Hujan...... seperti kesedihan yang bisa datang tiba-tiba , tapi ingatlah tidak selamanya hujan turun pasti akan ada saat cerah dibalik awan mendung :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar